Inilah AKU "Muhammad Arief Rahman"

Mungkin 12 Juni bukan adalah hari yang Istimewa. Mungkin bukan juga hari bersejarah bagi siapa-siapa. Namun pada tanggal 12 Juni 1993 di Pelaihari menjadi hari paling bahagia bagi pasangan suami istri, H. Risfani dan Hj. Noorhidayawati. Karena pada hari itulah telah lahirlah anak kedua mereka yang lahir dengan berat 4 kg. Kemudian anak itu di beri nama Muhammad Arief Rahman. Ya, itulah saya. Nama itu sendiri tidak sembarang di berikan kepada saya. Tujuan pemberian nama itu sendiri
Muhammad : Agar saya bisa berperilakuan seperti Nabi Muhammad SAW
Arief : berasal dari kata Arafah, yang artinya saya lahir pada bulan Arafah berdasarkan bulan Hijriah pada saat itu.
Rahman : Mengambil salah satu ASMA UL-HUSNA, yang artinya MAHA PENYAYANG.

Pada saat itu saya lahir di sebuah rumah dinas belakang Puskesmas Pelaihari yang tidaklah besar. Mungkin hanya berukuran 3x4 meter. Sungguh kecil, karena pada waktu itu keluarga saya masih tidak memiliki rumah sendiri karena orang tua saya sendiri adalah pindahan dari Kalimantan Tengah. Selain itu perekonomian orang tua saya juga menyebabkan keluarga saya tidak mampu memiliki rumah sendiri. Ayah saya waktu itu hanyalah PNS yang bekerja di PUSKESMAS sedangkan ibu saya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Walaupun saya lahir hanya di rumah kecil. Namun saat kelahiran saya, ada 10 bidan lebih yang membantu dalam proses persalinan saya. Karena memang pada saat itu saya lahir pada hari Sabtu, sekitar jam 12.00 WITA. Dan pada saat itu semua pegawai PUSKESMAS menghentikan aktivitasnya hanya untuk membantu dalam proses persalinan saya.
Setelah umur 3 tahun saya sekeluarga akhirnya memiliki sebuah rumah sendiri yang beralamat di jalan Matah 2. Itulah rumah yang saya tempati bersama orang tua saya sampai sekarang.
Pada saat berumur 4-6 tahun. Saya disekolahkan di TK Kartini. Pada masa ini adalah masa yang sangat menyenangkan. Karena bermain adalah nomor satu. Berkumpul bersama teman-teman adalah hal yang sangat menyenangkan.
Pada saat saya berumur 6-12, saya bersekolah di SDN Pelaihari 2. Bagi saat SD saya mungkin bisa dibilang murid yang cukup pintar. Dan Alhamdulillah saya bisa mendapat rangking 1 terus mulai dari kelas 1 SD sampai 6 SD. Padahal saya bukanlah murid yang rajin dalam belajar. Karena bagi saya pada saat itu bermain adalah nomor 1.
Prestasi saya sendiri pada waktu SD hanyalah juara 1 cerdas cermat se-gugus. Dan juara 2 dan harapan 1 lomba gerak jalan se-kabupaten Tanah Laut.
Selain itu di masa SD saya memiliki beberapa memori yang tidak bisa dilupakan seperti sahabat saya yang tidak bisa dilupakan. Seperti Ridho, Angga, Heri, Irwan, Ari dan Aji. Mereka semua adalah teman yang tidak bisa dilupakan walaupun sekarang kami saling terpisah. Namun merekalah yang terbaik.
Pada waktu SD juga saya menjadi lulusan terbaik pada saat kelulusan. Dan tentu saja ini menjadi kado terindah pada waktu itu karena hampir bertepatan dengan hari Ulang Tahun saya.
Pada saat saya berumur 12-15 tahun. Saya bersekolah di salah satu SMP favorit di Pelaihari. Yaitu, SMPN 1 Pelaihari. Pada saat SMP saya masih termasuk salah satu murid yang pintar. Dan Alhamdulillah dari kelas 7-9 SMP saya selalu masuk 3 besar. Kecuali pada kelas 2 semester 1 saya mendapat rangking 4.
Di SMP sendiri saya mengikuti banyak kegiatan seperti OSIS yang pernah menjabat sebagai wakil sekretaris 1. Selain itu saya juga mengikuti kegiatan pramuka dan PMR.
Selama di SMP saya hanya bisa mempersembahkan juara 2 lomba gerak jalan se-Kabupaten Tanah Laut, Juara 3 PERJUSAMI se-kabupaten Tanah laut, Juara harapan 1 lomba wide game Pramuka se- Kabupaten Tanah laut, dan juara 3 KIR se-Kabupaten Tanah laut.
Di SMP adalah masa di mana saya memiliki perubahan besar dalam hidup saya. Karena semua di mulai dari sana. Seperti mengenal arti persahabatan dan cinta.
Pada saat kelulusan sendiri saya hanya bisa masuk 20 besar, tepatnya peringkat 11. Beda tipis dengan yang peringkat 10.
Setelah lulus SMP, saya berniat meneruskan SMA saya di salah satu SMAN Banjarmasin. Dan yang saya pilih adalah SMAN 1 Banjarmasin RSBI. Namun karena pada saat itu tes pendaftaran di sana bertabrakan dengan UAS di sekolah saya. Maka dengan sangat terpaksa saya mengubur impian saya sekolah di Banjarmasin.
Walaupun begitu saya tidak menyerah dan berencana meneruskan di SMAN 1 Banjarbaru RSBI juga. Dan Alhamdulillah saya bisa lulus dan di terima. Namun karena bermasalah dengan biaya di sana yang cukup mahal. Kembali lagi saya hanya bisa gigit jari dan terpaksa mengubur dalam-dalam untuk bisa masuk kelas RSBI.
Gagal di 2 tempat akhirnya saya dengan terpaksa memilih SMAN 1 Pelaihari. Sekolah favori di Pelaihari. Walaupun begitu waktu pertama masuk saya merasa tidak semangat. Bahkan merasa malas untuk masuk ke SMAN 1 Pelaihari.
Walaupun begitu akhirnya saya di terima juga di SMAN 1 Pelaihari. Dan masuk ke dalam kelas XG dimana itu adalah kelas yang di blacklist oleh guru-guru SMAN 1 Pelaihari. Mungkin karena kami termasuk kelas paling belakang, dan akhirnya kami Cuma terkena sisanya saja. Apes. . .
Meskipun terkenal dengan kenakalannya, namun sebenarnya anak XG juga memiliki siswa yang pintar. Bahkan saya hanya bisa meraih peringkat 4 pada semsester pertama dan peringkat 5 pada semester ke-2.
Selama saya di kelas XI sendiri saya juga masih aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah seperti OSIS (SEKBID 1), Paskibraka, dan ROHIS.
Alhamdulillah setelah naik kelas dan dibagi penjuruan. Ternyata saya masuk kelas IPA. Dan kebetulan saya masuk kelas XI IPA 2. Kelas di mana saya kira adalah kelas IPA berisi anak-anak yang rajin belajar tiap hari, dan rajin ke perpustakaan. Ternyata anak IPA tidak lah beda. Cuma mungkin pelajarannya saja yang beda. Bahkan kelas XI IPA 2 yang di beri nama “CAIRO” atau yang artinya “CAh Ipa loRO” merupakan kelas yang bisa dibilang paling ribut. Itu sendiri di akui guru-guru sekolah saya. Namun, dibalik itu semua. “CAIRO” adalah kelas yang sangat mengasyikan. Di mana semua murid di sana adalah orang-orang yang gokil, lucu, dan narsis abis. Dimana semua guru bisa tertawa dan tersenyum Cuma karena tingkah laku kami.
Setelah kelas XI saya tetap aktif di OSIS dan Alhamdulillah saya di percaya teman-teman saya untuk menjadi Wakil ketua OSIS 1. Sedangkan untuk kegiatan lainnya saya tidak terlalu aktif seperti kelas X. Karena di sebabkan banyaknya kegiatan lain yang saya ikuti.
Di kelas IPA ini sendiri saya tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal nilai. Anjlok sampai Cuma bisa meraih peringkat 9 dikelas. Namun, walaupun begitu. Ternyata saya satu-satunya anak Cwo d IPA yang masuk 10 besar. Mungkin inilah yang membuat saya bangga dengan rangking 9 itu sendiri. Hehe. . .
Selama saya bersekolah di SMA, saya hanya bisa membanggakan sekolah ketika berhasil meraih juara harapan 3 lomba bercerita tingkat SMA se-kabupaten Tanah Laut. Walaupun begitu, itu tidaklah membuat saya sedih.
Ya, tapi walaupun saat semester 1 bagus, namun di Semester 2 nilai gua anjlok banget. Gimana ga anjlok?? Gue jadi panitia ULTAH SMAN 1 Pelaihari. Dan itu benar-benar menguras nilai gua. Mungkin bisa di hitung gue masuk kelas karena padatnya jadwal gue. . .sampai banyak guru yang kecewa sama aq gara-gara nilai q anjlok pada semester ini. Yah Nasib akhirnya aq cuma bisa rangking kepala 2. .(>.<")
Tapi, itu terbayar dengan hasil dari ULTAH SMAN 1 Pelaihari yang sukses. BANGGA juga akhirnya. . .
Naik kelas XII juga akhirnya. .ya, walaupun dengan hasil buruk di kelas XI, tapi di kelas XII ini aq bisa sedikit bangkit. Nilai mulai naik lagi. . Di semester 1 rangking 18, tapi setahu q semester 2 nilai q meningkat cukup drastis (Walaupun nilai kimia gue pas"an). .Hahahahaha
Dan yang lebih membanggakannya lagi, Nilai q UAN ada satu yang sempurna yaitu MATEMATIKA. Seneng banget deh. . .walau nilai yang lainnya pas2an. . .

Bermodal itu ayah q langsung menyuruh q habis SMA untuk masuk kedokteran pas Kuliah. Y, aq nurut aja. . ambil aja jatah SNMPTN dengan pilihan kedokteran UNLAM dan Kedokteran Gigi UNPAD. Namun nasib masih tidak berpihak pada q. Tidak lulus keduanya.
Jadi opsi kedua aq ikut SMUT aja. Dengan Pilihan Kedokteran Gigi dan Teknik Kimia. Tapi, rupanya cuma lulus di teknik kimia.Ya, mungkin keinginan ayah q tidak sesuai dengan prinsip hidup q. Gue rela jadi apa saja asal tidak jadi PNS. Nah kalo jadi dokter kan gue harus jadi PNS. Untungnya masuk teknik, jadi g' mungkin dong anak Teknik jadi PNS. RUGI BANGET. . .
Ya, tapi apapun yang dapat. y qt syukuri aja. Karena q yakin Tuhan ada kehendak yang tidak di mengerti umatnya. Kitanya aja lagi menjalaninya dengn Tawakal. Sekarang gue sendiri udah jadi MAHASISWA di Universitas Lambung Mangkurat dengan program Studi Teknik Kimia. Inilah hidup q. Hadapi dengan enjoy. Intinya tak perlu menjadi orang luar biasa, cukup menjadi orang biasa yang luar biasa. . .itulah motto hidup q.

Fakultas Teknik UNLAM