Google akan Sensor Blogger di Negara Tertentu

Ada kabar baru ini untuk para blogger. Terutama untuk blogger mania yang mana kebijakan baru dari Google ini sedikit banyak mungkin akan berpengaruh pada trafik blog anda. Tidak tahu apakah itu berpengaruh positif, ataupun negatif. Tapi, apapun itu simak saja.

Setelah Twitter memberlakukan kebijakan sensor tweet-nya, Google tampaknya tidak mau kalah dan memiliki trik tersendiri dalam menghadapi sensor konten universal. 

Anda mungkin pernah mencoba mencari google.com namun malah anda akan diarahkan ke google.co.id kan???

Nah, dalam beberapa waktu kedepan, situs Blogger milik Google, akan mulai mengarahkan penggunanya kepada situs blog sesuai dengan negara pengguna masing-masing, berikut seperti yang diberitakan oleh Mashable. Pengguna yang mencoba mengakses situs blog asing (diluar negara asalnya), mereka akan diarahkan ke situs-situs blog yang memiliki domain sesuai dengan negara asal mereka.

“Dalam beberapa minggu kedepan, Anda mungkin menemukan bahwa URL blog yang Anda baca telah diarahkan ke country-code top level domain, atau “ccTLD”. Sebagai contoh, jika Anda berada di Australia dan sedang mengakses [namablog].blogspot.com, Anda mungkin diarahkan ke [namablog].blogspot.com.au. Sebuah ccTLD, jika muncul, terhubung dengan negara dimana pembaca saat itu berada”.

Solusinya, jika Anda ingin mengunjungi situs blog yang tidak terpengaruh ccTLD tadi, Anda dapat mengakses ke google.com/ncr (NCR adalah singkatan dari “no country redirect”). Kode ini menempatkan sebuah cookie temporer yang sementara dapat mencegah pengalihan situs secara geografis.

Bagi Anda yang menjalankan situs blog berbasis nasional, tentu saja hal ini bisa membantu meningkatkan trafik situs anda. Karena beberapa pengguna yang mencoba mengakses konten serupa, dengan alamat domain luar negeri, mungkin justru akan diarahkan ke situs anda. Akan tetapi jika situs blog anda berskala internasional, tampaknya hal ini akan jadi hambatan, karena besar kemungkinan situs Anda akan terhambat aksesnya oleh pengguna di luar negeri.

So, what do you think about this case??? are you agree???