Original Light Novel : Evolution of the World (BAB 1)
BAB
1
Taring
Kegelapan
Terdengar
beberapa ledakan terjadi. Dan sekali lagi sebuah lendir dengan kecepatan yang
sangat tinggi datang bertubi-tubi ke arahku. Sambil menghindari serangan lendir
mematikan itu, akupun dengan cepat melompati pohon-pohon di sekitarku agar bisa
melihat ular raksasa itu dengan jelas dari untuk menghabisinya dengan satu
gerakan, dan saat aku berada di udara, akupun melihat dengan jelas tubuh dan
gerakan ular itu. Dan tanpa ampun, aku pun membalas serangan ular raksasa itu
dengan satu tebasan pedangku. Dengan gerakan yang tak terlihat, ular itu pun
terpotong di bagian lehernya. Seakan tidak terjadi apa-apa, aku sudah berada di
belakang ular dengan pedang yang sudah terpasang di sarungku.
Walaupun
terlihat itu adalah musuh yang tangguh, namun itu bukanlah musuh yang terlalu
sulit bagiku. Karena inilah pekerjaan harianku. Membunuh para monster yang bisa
membahayakan manusia.
“Apakah
kamu baik-baik saja???” Tanyaku pada Rosi yang dari tadi bersembunyi dari balik
pohon besar.
“Yap.
.aku baik-baik saja.”
“Sukurlah.
.ayo kita lanjutkan perjalanan kita,” jawabku sambil berbalik dan segera
mengambil langkah ke depan.
“hmmm.
.” angguk Rosi pelan.
Aku
sendiri adalah seorang hunter. hunter menurut ku sendiri adalah orang yang
memiliki kemampuan bertarung melawan para monster-monster yang membahayakan
kehidupan manusia. Walaupun tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama
dengan ku tentang apa hunter itu sendiri.
Monster-monster
itu sendiri sebenarnya dulu bukanlah sebuah monster. Namun, karena tragedi bom
evolusi pada tahun 2016, menyebabkan dunia berubah dengan sangat cepat. Menyebabkan
semua mahkluk hidup mengalami evolusi yang sangat cepat. Sehingga bumi pun
tidak sama lagi seperti dulu, bahkan di dominasi oleh hutan-hutan yang berisi
mahkluk buas. Karena itulah, harus ada orang yang melawan para monster-monster
itu. Dan untuk itulah aku berada di sini.
“Hei,
Arief. .kita mau kemana sekarang??”
“Entahlah,
tapi menurut peta satelit, di dekat sini ada sebuah Kota. Lagian di sekitar
sini adalah kampung halamanku.”
“Huah.
.sukurlah.”
“Memang
kenapa??”
“nggak
apa-apa, aku cuma sedikit lelah.”
Terlihat
muka Rosi sudah agak pucat, mungkin karena hari ini kami tidak ada beristirahat
seharian penuh.
“Mau
istirahat untuk minum???” tanyaku sambil menyodorkan sebotol air.
“hemmm. . .” Angguk Rosi pelan.
Kemudian
kami pun beristirahat di bawah pohon yang besar. Terasa sangat nyaman, namun
kami tidak bisa lengah karena di sini masih wilayah hutan yang sangat
berbahaya. Hutan yang tidak ada di huni manusia menjadi tempat hidup para
hewan-hewan buas yang membahayakan manusia.
“Awas.
. .”
Sebuah
serangan tiba-tiba datang dari atas pohon menyerang kami dengan sangat cepat. Dengan
Refleks yang sangat cepat, akupun bergerak sambil memanggul Rosi.
“Apa
itu???”
Terlihat
dari tempat kami semula tertancap benda seperti pisau.
“Siapa
itu???”
Tanpa
ada jawaban, sekali lagi datang serangan seperti tadi. Dan bahkan dengan
intensitas serangan lebih banyak. Aku pun menghindar dengan cepat. Karena aku
memanggul Rosi, jadi agak sulit bagiku untuk bergerak. Walaupun, mudah bagiku
untuk menghindarinya, namun tidak mudah bagiku untuk membalas serangan karena
kedua tanganku kugunakan untuk memanggul Rosi.
Dan
saat serangan kedua datang dan aku ingin menghindar, tiba-tiba benda seperti
pisau itu terhenti karena serangan api yang datang dari atasku. Dan, tiba-tiba
saja beberapa ekor kucing berjatuhan dari atas pohon dalam keadaan terpanggang.
“Hah,
.kucing bakar???, apa maksudnya ini???”
“Arief.
.”
“Kenapa
Ros???”
“Kelihatannya
enak. . .”
“Eeeeee.
. .seleramu buruk”
“Tapi,
Rief. Aku lapar”
Dan
akupun hanya tersenyum ringan melihat tingkah aneh dari Rosi.
“Apakah
kalian baik-baik saja???”
Terdengar
suara dari balik pohon. Dan benar saja terlihat seorang pria yang terlihat
mencolok dengan atribut di tubuhnya. Mungkin lebih mirip cosplayku menurutku.
Di banding dengan penampilanku yang hanya berupa baju kaos yang tertutup jaket
dengan celana jeans dan hanya dipersenjatai sebuah pedang di punggungku.
“Ah,
iya kami baik-baik. Terima kasih.”
“Ah,
sama-sama. Hutan ini memang dikuasai para kucing. Gerakan mereka di atas pohon
sangat cepat dan juga mereka bisa menembakan cakar mereka. Jadi, lebih baik
kalian lebih berhati-hati. Ngomong-ngomong, apa yang kalian lakukan di sini???”
“Ah,
kami sekarang sedang mencari Kota terdekat. Apakah kamu tau ada di mana???”
“Benarkah??,
.kebetulan aku tinggal di Kota dekat sini.”
“
Benarkah?? Kalau begitu bisa antarkan aku ke sana??”
“Tentu
saja. Ayo”
“Ya.
.”
Dan
kemudian kami pun berjalan beriringan. Selama perjalanan terjadi beberapa
percakapan antara aku dan orang yang baru ku kenal itu.
“Eh,
ngomong-ngomong, namamu siapa???” tanyaku memulai pembicaraan.
“Oh,
iya. Aku lupa mengenalkan diri. Namaku adalah Rosyid. Kalau kalian???”
“Namaku
adalah Arief, sedangkan dia adalah Rosi.” Jawabku sambil menunjuk ke arah Rosi.
“Oh,
iya. Kenapa bisa para kucing-kucing tadi begitu hebat di atas pohon. Bukannya
dulu kucing takut ketinggian???”
“Yah,
itu sendiri adalah efek evolusi sendiri. Kita tidak tahu apa yang terjadi pada
kucing-kucing itu sehingga mereka bisa seperti itu. Aku pun sendiri memiliki
kekuatan api ini karena dulu aku suka nonton anime dan kebetulan tokoh utamanya
memiliki kekuatan api. Selain itu, aku juga pernah mengalami luka bakar karena
pekerjaanku memang rentan dengan api.”
“Memang
pekerjaan apa dulu yang kamu lakukan???”
“Eh.
. .apa ya. .eto. .bisa di bilang bisnis di bagian perminyakan.”
“Apa???
Wah, berarti kamu anak orang kaya ya??? Wah, enak sekali ya.”
“Eee.
. .maksudku di bagian perminyakan itu SPBU.”
“Hah.
. .???” Jawabku terbengong hingga tak ada kata-kata yang bisa kuucapkan.
“Ngomong-ngomong,
kalian dari mana??? Mengapa bisa kalian ada berada di hutan sana??”
“Eh,
kami sebenarnya berada dalam misi mencari kota yang di huni manusia.”
“Owh,
begitu. Apakah kalian tim pembentuk aliansi???”
“Hah.
.maksudnya???”
“Itu
loh, tim yang membuat kerjasama dengan kota lain agar menjadikan keberadaan
manusia menjadi lebih kuat. Aku sendiri merasakan, walaupun kami memiliki
pertahanan kota yang lumayan, namun tidak di pungkiri bahwa kami juga harus
bekerjasama dengan kota lain. Yah, mungkin itulah prinsip dari manusia sebagai
mahkluk sosial. Masa kamu nggak tau???”
“Yah,
mungkin bisa seperti itu.”
Tanpa
sadar kami sudah berada depan pintu gerbang Kota. Walaupun di bilang Kota,
namun terlihat itu bukan sekedar Kota biasa. Terlihat Kota itu dikelilingi
pagar yang terbuat dari baja setinggi 50 meter lebih. Bahkan untuk masuk Kota
itu, kita harus melewati para penjaga di pintu masuk. Untunglah kami bersama
Rosyid, jadi kami bisa masuk Kota itu dengan aman.
“Hei.
.cepat masuk.”
Teriak
Rosyid, membuyarkan lamunan sesaatku.
Dan
saat aku masuk, akupun sedikit terkejut. Karena selain di kelilingi pagar baja.
Di bagian atas kota juga tertutup sesuatu yang transparan. Mungkin sejenis
pelindung. Walaupun begitu kota itu terlihat natural. Mirip seperti kota tempat
tinggalku dulu. Teknologi yang terlihat tidak terlalu canggih. Sama seperti
pada tahun 2016. Membuatku seperti bernostalgia.
“Rosyid.
. .”
Terdengar
suara seorang wanita dari kejauhan sambil berlari ke arah kami.
“Eh,
, Annisa. Kamu rupanya.”
“Akhirnya
kamu kembali. .” Jawab Annisa sambil terengah-engah karena habis berlari.
“Emang
ada apa???”
“Ada
hunter yang menyerang kita. Dan mereka telah merusak pagar bagian barat.
Sekarang kelompok Rian sedang melawan mereka, namun nampaknya mereka sedikit
kewalahan walaupun kita menang jumlah.”
“Apa???”
Tanpa menanti balasan, Rosyid pun langsung lari ke arah barat.
Dan
tanpa komando Rosyid, aku pun langsung menarik tangan Rosi dan ikut berlari mengikuti
Rosyid. Terlihat Annisa juga ikut berlari mengejar kami. Saat mengikuti Rosyid dari belakang, tiba-tiba saja,
badan Rosyid seperti akan terbakar. Dan tiba-tiba saja terbakar dan kemudian
terbang ke langit. Dan dia pun terbang ke arah barat dengan sangat cepat. Aku
pun sedikit terkejut melihat itu. Walaupun aku pernah melihat pengguna api
sebelumnya, namun sangat jarang ada orang yang bisa mengendalikan api dari
seluruh tubuhnya. Bahkan, bisa memamfaatkan kekuatan apinya untuk menjadi boost
supaya bisa terbang. Menurutku Rosyid memiliki energi evolusi yang tinggi.
Akhirnya
kami pun berhasil melihat tempat yang di maksud teman Rosyid tadi. Walaupun
dari kejauhan aku pun bisa melihat, di sana terjadi pertarungan sengit. Terlihat
ada lubang besar yang terbentuk pada tembok baja itu. Beberapa kali juga
terlihat ledakan yang luar biasa. Aku pun segera bergegas ke arah pertempuran.
Saat
aku sampai di sana, pertarungan sengit masih terjadi. Terlihat ada sekitar 12
Orang bandit dengan menggunakan baju hunter, melawan sekitar 40 orang yang
merupakan bagian tim dari Rosyid. Dan sebuah tembakan laser beam mengarah ke
arah Rosyid dan kawan-kawannya. Dan saat itu terlihat Rosyid mencoba menghindar
dengan fireboast-nya. Namun, besarnya kekuatan tembakan itu berhasil cukup
membuat benda di sekitarnya hancur bahkan ikut menyebabkan Rosyid terpental
beberapa meter akibat tembakan itu walaupun sudah menghindar. Bahkan ada
beberapa orang teman Rosyid ikut hancur seketika saat terkena tembakan laser
beam tersebut.
“Hei,
apa yang ingin kalian lakukan di tempat kami???” Teriak Rosyid kepada
sekumpulan bandit itu sambil memperbaiki kuda-kudanya yang goyah karena
terpental tadi.
“Hah???
Apa yang ingin kami lakukan??? Tentu saja kami ingin menghancurkan tempat ini.”
“Apa
maksudmu???”
“Yah,
mungkin kau tidak tahu. Sekarang para monster sudah berevolusi sudah sangat
cepat. Dan kami sebagai hunter sangat kerepotan menghadapi mereka. Karena itu
kami membutuhkan kekuatan. Untuk itulah kami harus membunuh kalian semua.”
“Hah??
Alasan konyol apa itu??? Sialan kalian. Kalian pikir bisa mengalahkan kami
semudah itu???”
“Hei.
. hei. . kalian lihat sendiri kan tembakan yang menyebabkan kau terpental???
Itu baru setengah kekuatan dari senjata ini, dan dengan energi penuhnya bahkan
bisa menghancurkan tembok pertahanan kalian ini.” Jawab salah satu bandit itu
sambil membanggakan senjata yang di pegangnya.
“Senjata
ini teknologi terbaru kami. Kau tahu?? Hanya kami hunter kelas A yang memiliki
ini. Kalian pikir kami sulit untuk membunuh kalian semua???
Terdengar
tawa dari para bandit lain menandakan kesombongan mereka.
“Hei
Roy, cepat bunuh mereka semua. Kita tidak punya banyak waktu.” Terdengar salah
satu bandit itu berteriak kepada hunter yang bicara dengan Rosyid.
“Sialan
kalian.” Teriak Rosyid.
“Lalu
kalian pikir, kalau kalian membunuh mereka, itu akan menyelesaikan masalah???”
Tanyaku
memotong pembicaraan mereka. Aku yang diam dari tadi tidak bisa melakukan apa-apa,
merasa jengkel atas apa yang telah dilakukan bandit itu.
“Heh.
. siapa kau??? Seenaknya bicara. Apa kau ingin mati???”
“Mati???
Jangan bercanda. Kalau aku ingin mati, sudah dari dulu aku bakal mati.”
“Heh.
.banyak omong juga kamu. Rasakan ini.”
Dan
sebuah tembakan positron mengarah ke arah ku dengan kecepatan yang luar biasa.
Dan, seketika pun ledakan terjadi menghancurkan semuanya.
“Hahahaha.
. dasar mulut sampah. Kau kira bisa melawan kami, hah???”
“Kalian
menyebut diri kalian hunter???” tanyaku kepada hunter itu dari belakang mereka
semua. Mataku sekarang penuh dengan amarah. Sebuah kenangan buruk teringat di
ingatanku, itu membuatku semakin ingin membunuh mereka. Namun, itu semua ku
tahan, karena aku tahu mereka itu manusia. Teringatku akan pesan seseorang yang
penting bagiku.
Semua
orang terkejut saat mendengar suaraku. Gerakan tanpa suaraku, tidak biasa di
rasakan siapa-siapa yang ada di situ. Bahkan, Rosyid yang melakukan fireboast
saja tidak bisa menghindari secara penuh tembakan itu. Namun, dengan mudahnya
aku menghindar, bahkan berdiri di belakang semua bandit hunter tersebut.
“Sejak
kapan kau??? Sialan.”
Kulihat
6 orang bandit mencoba menyerangku. Mereka melakukan accel speed. Dulu aku
sering melihat gerakan ini di anime yang ku tonton, bahkan aku menyukainya.
Namun, melihat ini di dunia nyata. Ini membuatku merasa sakit. Namun, accel
speed –gerakan yang bisa mempercepat gerakan- tidak bisa mengalahkan invisible
moveku –dasarnya dari gerakan accel speed yang di kombinasikan dengan respon
yang sangat tinggi, yang digunakan untuk menghindar-. Benar saja, tidak ada
satupun serangan dari 6 orang itu yang mengenaiku. Melihat 6 orang teman mereka
gagal, 2 orang lainnya ikut membantu. Bahkan kali ini mereka gerakan tempest
move –serangan dengan kecepatan sangat tinggi hingga mampu menciptakan bayangan-.
Namun, tetap saja tidak ada yang mengenaiku. Melihat kegagalan 8 orang untuk
mengenai ku saja, membuat para kawanan yang lain nampak gugup.
“Hei
kau, bila kau berani melawan kami, maka kami akan membunuh semua orang yang di
sini.” Kata Roy sang bandit sambil menodongkan senjatanya ke arah kawanan
Rosyid.
Saat
aku menghentikan invicible moveku. Tanpa menjawab pertanyaannya, aku malah
mengambil HG –hand gadget- dari sakuku dan memainkannya dengan lincah dan cepat
dan memilih menu armor transfer. Dan memasukan titik koordinatku sekarang.
***
(Annisa)
“Hei
kau, bila kau berani melawan kami, maka kami akan membunuh semua orang yang di
sini.” Kata Roy sang bandit sambil menodongkan senjatanya ke arah kawanan
Rosyid.
Terdengar
dari jauh suara bandit itu dari tempat persembunyian kami. Aku yang daritadi terus
bersama dengan teman wanita dari orang yang di bawa Rosyid mulai merasa
ketakutan dan gelisah.
“hei.
.hei. .suruh temanmu untuk berhenti.” Kataku pada Rosi.
Wanita
yang dari tadi diam, nampak tenang. Hampir tidak ada ketakutan dari raut
wajahnya. Membuatku semakin ingin marah, mengingat temannya telah membuat marah
para hunter sialan itu.
“Rosyid,
cepat lari dari situ. Ben, don. .kalian juga. Cepat mundur. Biarkan saja orang
itu.” Teriakku. Namun, nampaknya tak bisa terdengar karena kami memang cukup
jauh dari tempat pertarungan. Saat aku mencoba berlari ke sana untuk
memperingatkan lagi, sebuah tangan menahan lajuku.
“Hei,
tenanglah sedikit.”
Terdengar
suara pelan Rosi.
“Tenang katamu???” Teriakku pada Rosi.
yang dari tadi diam seribu bahasa saat melihat pertempuran sambil menarik kerah
bajunya.
“Yah, tenanglah sedikit. Arief akan
menyelesaikan ini dengan benar.”
“Memangnya dia siapa??? Jadi kau
pikir dia bisa mengalahkan para hunter itu???”
“Tenanglah. .karena Arief sendiri
adalah hunter.”
“Apa??? Jadi kalian juga bagian
dari hunter sialan itu???
“Sudah ku bilang tenanglah sedikit.”
Tangannya memegang tanganku, dan menurunkan tanganku yang dari tadi menarik
kerah bajunya.
Suara nyaring terdengar, aku pun
langsung merespon dan langsung melihat ke belakang.
“Apa itu???”
Terlihat dari jauh sebuah tembakan
ke arah Arief. Dan dari jauh aku bisa melihat dia mengangkat tangan kanannya
dan tiba-tiba saja ada seperti penghalang yang menahan tembakan itu. Tanpa
sempat berpikir apa itu, efek ledakan sampai juga ke arah kami. Aku dan teman
lelaki itu pun ikut terpental.
“Apa itu tadi???” kataku terkejut.
“Shield.” Jawab Rosi dengan tenang.
“Apa itu??? Selain itu sejak kapan
dia mengganti kostumnya???” Tanyaku yang baru sadar kalau Arief yangtelah
menggunakan jubah hitam.
“perisai teknologi terbaru dari
area 12. Dia menggunakan armor. Dengan armor itu dia mampu meningkatkan energi evolusinya.
Yang mana baju itu juga meningkatkan semua indera.”
“Teknologi Area 12??? Sebenarnya
siapa kalian???”
“Sudah kubilang kan, kami ini
adalah Hunter.”
***
(Arief)
“Armor
akan dikirim dalam waktu 35 detik.” Suara dari HG terdengar dari ear-S yang
kugunakan.
Waktu
hitung mundur mulai bergerak. Waktu bisa di lihat di hand-S –perangkat seperti
jam yang memiliki fungsi lebih multifungsi- aku pun mulai mengulur waktu dengan
mulai bicara.
“halah,
. .ku kira kalian orang bodoh, ternyata kalian orang-orang yang benar bodoh.”
“Apa
katamu???”
Suasana
semakin panas saat aku mengatakan pernyataan tadi. Orang-orang Rosyid yang tadi
di dekat pertempuran, mulai sedikit-sedikit mencoba mundur menghindari pertempuran
tidak terkecuali Rosyid. Di pihak lain, terlihat Roy bersiap menyiapkan senjata
laser beamnya. Bahkan terlihat dia mulai menarik suatu tuas. Nampaknya dia
menyetelnya di kekuatan maksimal. Mengingat tadi dia mengatakan kalau dia
menyerang Rosyid dengan setengah kekuatan saja. Melihat reaksi kawan-kawannya
yang juga mundur, tidak salah lagi kalau dia ingin mengeluarkan energi penuh
dari laser beam tersebut. Nampaknya dampak yang di berikan laser beam itu bakal
berdampak besar.
“Hei,
bukannya dari awal kalian ingin membunuh mereka semua??? Mengapa kau malau
mengancam ingin membunuh mereka kepada ku??? Dasar, bodoh.”
“Sialan
kau, sebenarnya siapa kau???”
“Apakah
penting untuk kau tahu siapa aku???
5.
.4. .3. .2. .1. .0. .Armor Ready to transfer.
Terlihat
dari Hand-S ku bahwa hitung mundur sudah selesai. Akupun tersenyum ringan,
seperti meremehkan. Melihat senyumku yang mungkin sedikit menjengkelkan bagi
dia, tanpa berkata apa-apa dia langsung menarik pelatuk dari laser beam
tersebut.
Tanpa
ada keraguan, aku pun langsung menekan tombol Send yang terlihat dari Hand-S
ku. Dan seketika saja, ada lingkaran di atas kepalaku, kemudian turun secara
cepat ke seluruh tubuhku. Mungkin butuh waktu 1 detik lingkaran itu untuk
menutupi seluruh tubuhku. Dan dengan sekejap, armor hitam legam sudah terbalut
di tubuhku. Armor hitam di dada ditutup dengan sebuah jubah hitam yang elegan.
Mungkin terlihat seperti gaya perubahan power ranger –salah satu film
kepahlawan yang terkenal-.
Sebuah
tembakan laser beam mengarah ke arah ku. Tanpa ragu tembakan itu meledak di
depanku. Sebuah ledakan pun terjadi. Keras sekali sampai menciptakan sebuah
lubang. Melihat semua itu, para hunter itupun tertawa.
“Hahahaha.
. .rasakan itu. Dasar bangsat. .beraninya kau melawan kami. Kamu kira siapa
dirimu???”
“Siapa
aku???” suaraku menghentikan tawa mereka semua. Seakan tidak percaya masih
mendengar suaraku dengan jelas.
Dari
balik debu yang tercipta dari ledakan mereka dapat melihat aku menghentikan
tembakan mereka. Terlihat dari tanah yang terbentuk. Dimana bagian tanah tempat
ku berpijak dan di belakangnya tidak hancur. Yang hancur Cuma di sekitarnya.
“Sialan
kalian. .”
Langsung
saja sekitar 11 orang hunter yang dari tadi di belakang Roy mencoba
menyerangku.
“Hentikan
kalian. . .” Terdengar suara Roy lantang menghentikan serangan kawan-kawannya
yang mengarahku.
“Kenapa
Roy??? apa kau sudah menyerah???” Tanya seorang bandit itu kepada Roy.
“Ya,
kami menyerah, .maafkan perbuatan kami.” Suara lantang Roy benar-benar memecah
suasana yang dari tadi tegang dan panas.
“Kenapa
kau begitu cepat menyerah Roy hanya karena dia bisa menghentikan 1 tembakan
laser beam kamu???”
“Hentikan
kalian semua. Kita tidak bisa mengalahkan dia.”
“Memang
dia siapa???”
“Dark’s
Jaw. TARING KEGELAPAN ternyata itu memang benar ada”
0 komentar:
ANDA SUKA DENGAN ISI ARTIKEL BLOG SAYA?? JANGAN LUPA UNTUK DI KOMEN, LIKE DAN FOLLOW YA. DAN INGAT, HARUS SOPAN. . .
HARAP MENULIS NAMA BILA KOMEN, AGAR KITA LEBIH SALING MENGENAL. SALAM BLOGGING. . .