Makalah Teknik Tenaga Listrik dan Penggerak Mula : Pembangkit Listrik Tenaga Air
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Air
memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Tidak ada satupun
yang meragukan itu. Terbukti pada saat masyarakat mengeluh ketika air di
saluran air tidak keluar. Manfaat air sangat dirasakan betul sebagai
penyelamat kehidupan. Salah satu pemanfaatan air yang cukup cerdas adalah
dibentuknya pembangkit listrik tenaga air.
Manfaat
air yang cukup besar dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara
keseluruhan ini harusnya diimbangi dengan kesadaran menjaga sumber air yang ada
di bumi. Membuang-buang air untuk sesuatu hal yang tidak perlu bukan pekerjaan
yang mulia. Pemanfaatan air untuk digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Air akan jauh lebih berguna bagi kehidupan.
Air
dan listrik menjadi dua kebutuhan yang tidak bisa digantikan oleh apapun.
Kegiatan sehari-hari akan sangat terganggu ketika pasokanair dan listrik
terganggu. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga agar dua hal tersebut tidak
terjadi pun dilakukan. Jika membicarakan Pembangkit Listrik Tenaga Air, maka
yang dibicarakan di sini adalah upaya untuk tetap menjaga agar pasokan listrik
tetap ada.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini adalah :
1.
Apa
yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga air?
2.
Bagaimana
konsep kerja pembangkit listrik tenaga air?
3.
Bagaimana
cara kerja pembangkit listrik tenaga air?
4.
Apa
saja komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air?
5.
Bagaimana
prinsip PLTA dan konversi energinya?
6.
Bagaimana
perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)?
7.
Apa
kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah
ini yaitu:
1.
Mengetahui
pengertian dari pembangkit listrik tenaga air.
2.
Mengetahui
konsep kerja pembangkit listrik tenaga air?
3.
Mengetahui
cara kerja pembangkit listrik tenaga air?
4.
Mengetahui
komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air.
5.
Mengetahui
prinsip PLTA dan konversi energinya?
6.
Mengetahui
perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
7.
Mengetahui
kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1.
Mengetahui mengenai pembangkit
listrik tenaga air.
2.
Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik dan Penggerak Motor (TTL
& PM).
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR
3.1 Apa Itu Pembangkit
Listrik Tenaga Air?
Pertanyaan
tersebut pasti terlintas di benak sebagian masyarakat. Apa sih sebenarnya
Pembangkit Listrik Tenaga Air? Mengapa air dihubungkan dengan listrik atau
mengapa listrik dihubungkan dengan air? Bukan kah keduanya saling
bersinggungan? Bukankah jika ada air, aliran listrik justru sangat berbahaya?
Secara
awam, itu memang benar. Ketika ada air menggenang kemudian di sekitarnya ada
aliran listrik, hal tersebut akan sangat berbahaya. Bisa mengancam nyawa
siapapun yang menyentuh air tersebut. Akan tetapi, ketika membicarakan
Pembangkit Listrik Tenaga Air, penjelasan tentang air dan listrik tentu tidak
akan sesederhana itu.
Membicarakan
air dan listrik dalam bahasan Pembangkit Listrik Tenaga Air memerlukan
penjelasan yang lebih ilmiah. Sebuah penjelasan yang nantinya mengacu pada
keilmuan. Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah upaya membangkitkan daya listrik
melalui tenaga yang dimiliki oleh air. Sederhananya, kemunculan listrik dipancing
menggunakan air. Tentu saja dengan ilmu penerapan yang tidak sembarangan.
Tenaga
air yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah tenaga
kinetik serta energi potensial yang dimiliki oleh air. Meskipun tergolong
tenang, air ternyata memiliki tenagayang cukup besar. Air bahkan bisa digunakan
untuk membangkitkan energi listrik. Energy listrik yang berhasil dibangkitkan
oleh tenaga air tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik.
Untuk
mengakomodasi tenaga air yang besar tersebut, beberapa peralatan dan sistem pun
diterapkan. Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Air tersebut adalah turbin. Turbin lah yang nantinya akan dikenai tenaga
besar dari air sehingga mampu membangkitkan listrik.
Turbin
yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini merupakan sebuah
mesin. Mesin ini mendapatkan energidari aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa untuk menggerakkan
baling-baling yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah yang
berperan untuk menggerakkan rotor. Jadi, singkatnya Pembangkit Listrik Tenaga
Air adalah memanfaatkan kekuatan air untuk membangkitkan sumber energi listrik.
Meskipun
pada umumnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan turbin sebagai
sarananya, tetapi ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Air yang hanya
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh ombak. Hal itu menyebabkan pembangunan
bendunganatau waduk sama sekali tidak diperlukan.
Di
Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah salah satu upaya yang dilakukan
untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia.
Upaya ini cukup cerdas untuk menyiasati keberadaan bahan bakar batu bara
sebagai salah satu bahan utama dalam membangkitkan tenaga listrik.
Banyaknya
persediaan air yang dimiliki oleh Negara Indonesia menjadi salah satu alasan
yang paling mendasar mengapa sistem pembangkitan listrik melalui tenaga air ini
didirikan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia pada akhirnya
memiliki beberapa waduk serta bendungan. Hal itu karena waduk serta bendungan
adalah rangkaian sistem dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dengan upaya
menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Air ini, kebutuhan masyarakat Indonesia
terhadap listrik diharapkan mampu terpenuhi.
Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bukan satu-satunya sistem pembangkit listrik
yang dikenali dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Ada sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Uap, sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.
2.2 Konsep Kerja
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Sudah
dijelaskan di atas bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang
dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi. Jadi, konsep kerja dari sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Air ini kurang lebih adalah seperti itu. Bagaimana
caranya mengubah energi besar yang dimiliki oleh air agar berfungsi untuk
memancing hadirnya energi listrik atau arus listrik.
Baling-baling
pada turbin, seperti yang telah dijelaskan di atas adalah elemen yang nantinya
akan berputar dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan oleh pergerakan
baling-baling turbin berupa energi panas. Energi panas itulah yang kemudian
diproses sehingga menjadi energi listrik yang manfaatnya dapat kita rasakan
sehari-hari.
Itu
artinya, pergerakan baling-baling turbin dipengaruhi oleh jumlah air yang ada
di waduk atau bendungan. Semakin banyak jumlah air yang terdapat di waduk atau
bendungan tersebut, maka energi panas yang dihasilkannya pun otomatis akan
semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil debit air, maka kekuatan baling-baling
berputar pun akan semakin kecil.
2.3 Cara
Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air / PLTA
PLTA merupakan salah satu
tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena menggunakan air sebagai energi
primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu digunakan untuk
menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator.
PLTA
memiliki komponen sebagai berikut:
1.
Waduk = tempat menampung air sungai
2.
Main
Gate = pintu air utama
3.
Bendungan = penahan laju sungai
4.
Penstock = pipa yang nyalurin air
dari waduk ke pembangkit
5.
Katup
Utama = katup buka/tutup
6.
Turbin = yang digerakan sama air
7.
Generator = pengubah energi mekanik jadi energi
listrik
8.
Draftube = penampung air sebelum dibuang
9.
Tailrace = pembuangan air
10. Transformator = pengubah listrik
11. Switchyard = pengatur listrik
12. Kabel Transmisi = distributor listrik
13. Spillways = air waduk yang lebih keluar lewat sinis
Pembangkit Listrik Tenaga
Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah energi potensial
air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang
digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja
mekanis poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi
listrik.
Air sebagai bahan baku
PLTA dapat diperoleh dapat diperoleh dengan berbagai cara misalnya, dari sungai
secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung
dahulu ( bersama – sama air hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau waduk
sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja
dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik(dengan bantuan generator).
Air dari sungai atau lebih
ditampung disuatu tempat untuk mendapat ketinggian tertentu dengan jalan
dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka melalui
pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakan
turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik tenaga air konvensional
bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang.
Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant .
Pumped-storage plant
memiliki dua penampungan yaitu:
1. Waduk Utama (upper
reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan langsung ke turbin
untuk menghasilkan listrik.
2. Waduk cadangan (lower
reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower reservoir sebelum
dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke
upper reservoir sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
Kapasitas PLTA diseluruh
dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama
dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
PLTA merubah energi yang
disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi
tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi
daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA
bermacam-macam, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai
untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan
Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo
dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah
yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
Komponen PLTA dan Cara kerjanya :
1.
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun
dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2.
Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar
turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh
air menjadi energi mekanik.
3.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga
ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik
lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan
energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
5.
Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke
cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal
10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan
pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang,
dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang.
Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah
(Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini
akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu
mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai
dioperasikan. Diameter pipa udara ± ½ inch.
2.4 Komponen-komponen Dasar
PLTA
Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi.
A.
Waduk/Bendungan
Bendungan, berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Dengan
menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.
Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur
yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar
kubik. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Bendungan atau dam adalah
konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau
tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pusat
Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air
untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Jenis bendungan antara lain:
1.
Bendungan
Beton
a.
Bendungan
Gravitasi
b.
Bendungan
Busur
c.
Bendungan
Rongga
2.
Bendungan
Urugan
a.
Bendungan
Urugan Batu
b.
Bendungan
Tanah
3.
Bendungan
Kerangka Baja
4.
Bendungan
Kayu
B.
Turbin
Turbin berfungsi
untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul susu –
sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan
ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,
Kaplan, Pelton, dll.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling
menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air
untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kinetik yang disebabkan
gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Turbin merupakan peralatan
yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin,
diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral
chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman,
poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin
reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja
karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin
Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller berfungsi
sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan).
Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan,
posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor
dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses
penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu
jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi
Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya
tetap (tidak bisa digerakkan). Dalam hal ini proses penurunan tekanan air
terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali
(dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan (mangkok-mangkok runner).
Air yang digunakan untuk
membangkitkan listrik bisa berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung
yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang
bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah
aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan
untuk PLTA.
C.
Generator
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi
putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut
berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi
energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit
listrik lainnya.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator
sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah
sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis.
Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri
dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar
sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri
arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet.
Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka
rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang terletak di stator.
Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa
menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh
frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana:
n
: putaran
f
: frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di
PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system sebesar 50 Hertz, maka
didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
2.
Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah
kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang bisa dihasilkan
oleh pembangkit
3.
Magnet
Magnet yang ada pada
generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari besi yang dililit
kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul
magnet dari rotor.
Sehingga
didapat persamaan:
E = B . V . L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B
: Kuat medan magnet
V
: Kecepatan putar
L
: Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut,
yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga agar beban yang
dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu
dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar
pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil
pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan
thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Jenis biasa - thrust bearing
diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b) Jenis Payung (Umbrella Generator) -
thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan dibawah rotor.
c) Jenis setengah payung (Semi Umbrella
Generator) – kombinasi guide dan thrust bearing diletakkan dibawah rotor dan
second guide bearing diletakkan diatas rotor.
d) Jenis Penunjang Bawah – thrust bearing
diletakkan dibawah coupling.
D.
Transmisi
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari
PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di
turunkan lagi dengan travo step down.
2.5 Prinsip
PLTA dan Konversi Energi
Pada prinsipnya PLTA
mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head,
lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air
yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi
listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang
bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak
tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan
energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi,
yaitu:
1.
Energi
Potensial
Energi potensial yaitu energi yang
terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep
= m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
2.
Energi
Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang
dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air dengan kecepatan
tertentu, yang dirumuskan
Ek
= 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m
: massa (kg)
v
: kecepatan (m/s)
3.
Energi
Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang
timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi mekanis tergantung dari
besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis
dirumuskan:
Em
= T . Ɵ . t
Dimana:
Em
: Energi mekanis
T
: torsi
Ɵ
: sudut putar
t
: waktu (s)
4.
Energi
Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga
berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai persamaan:
El
= V . I . t
Dimana:
El
: Energi Listrik
V
: tegangan (Volt)
I
: Arus (Ampere)
t
: waktu (s)
2.6 Perkembangan
dan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PLTA telah berkontribusi
banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang
lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang memanfaatkan tenaga air untuk
memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang
sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar 19 %
energi listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai
potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW).
Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari
jumlah energi pembangkitan PT PLN.
2.7 Kelebihan
dan Kekurangan PLTA
Ada beberapa keunggulan
dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum secara garis
besar sebagai berikut :
1.
Respon
pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe
peak untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
2.
Kapasitas
daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan
lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
3.
PLTA
umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
4.
Bendungan
yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti
irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
5.
Bebas
emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.
Selain keunggulan yang
telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan PLTA/kerugiannya
yaitu sebagai berikut:
1.
Pada
lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat
dibangunnya bendungan.
2.
Biaya
investasi paling mahal.
3.
Pembangunan
bendungan memakan waktu yang lama.
4.
Memerlukan
lahan yang luas.
5.
Di
samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan
dan kerugian yang sangat besar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah
ini adalah:
1.
Pembangkit
Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah
energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik.
2.
Konsep
kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air
untuk dapat beroperasi.
3.
Cara
kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik(dengan bantuan generator).
4.
Komponen – komponen
dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
5.
Untuk
bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi
6.
Indonesia
mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt
(MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 %
dari jumlah energi pembangkitan PT PLN.
7.
PLTA
memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan
pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat lebih memanfaatkan energi air
sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.
2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://teknik-listrik-unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html, diakses 16 Mei 2013).
Anonim2.
2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://www.anneahira.com/pembangkit-listrik-tenaga-air.htm, diakses 16 Mei 2013).
Anonim3.
2013. Cara Kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Air. (http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html, diakses 16 Mei 2013).
Anonim4.
2011. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa DepanIndonesia.(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-tenaga-air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/,
diakses 16 Mei 2013).
Makalah ini tidak di lengkapi gambar, namun makalah yang lengkap dengan gambar bisa di download di sini
0 komentar:
ANDA SUKA DENGAN ISI ARTIKEL BLOG SAYA?? JANGAN LUPA UNTUK DI KOMEN, LIKE DAN FOLLOW YA. DAN INGAT, HARUS SOPAN. . .
HARAP MENULIS NAMA BILA KOMEN, AGAR KITA LEBIH SALING MENGENAL. SALAM BLOGGING. . .